KROMOSOM DAN GEN
KROMOSOM DAN GEN
Kromosom pertama kali dikemukakan oleh W. Waldenger dan diartikan sebagai chroma yang berarti warna dan soma yang berarti badan. Dari asal katanya tersebut kromosom dapat diartikan sebagai badan-badan halus yang berbentuk panjang atau pendek, lurus atau bengkok yang mudah menyerap zat warna.
Dalam kromosom terdapat gen. Gen merupakan unit pembawa informasi genetik. Kromosom pada mahluk hidup berukuran panjang 0,2-50 mikron dan diameter 0.2-20 mikron. Pada manusia ukuran kromosom kurang lebih 6 mikron. Kromosom berfungsi membawa sifat individu dan membawa informasi genetika, karena di dalam kromosom mengandung gen. Gen gen pada kromosom terdapat pada tempatnya yang disebut lokus.
Gen merupakan bagian dari molekul DNA. Seperti yang telah dijelaskan dengan suatu per-umpaan di atas. Agar lebih jelas memahami tentang hubungan dari masing-masing bagian penyusun kromosom dapat diamati dengan menggunakan alat bantu mikroskop pada waktu sel membelah, yaitu berupa kromatin. Pada saat sel membelah kromatin dapat menebal dan memendek.
Dalam sel yang sedang membelah, kromosom biasanya dapat dilihat dengan menggunakan mikroskop biasa. Akan tetapi untuk mempelajari strukturnya harus digunakan sebuah mikroskop elektron, karena dapat memberikan perbesaran jauh lebih kuat. Salah satu bagian dari kromosom dinamakan sentromer, yaitu bagain yang membagi kromosom menjadi dua lengan.
Satu stel kromosom haploid dari suatu species dinamakan genom. Jumlah kromosom yang dimiliki
berbagai mahluk tidak sama (manusia 46, marmot 64, kucing 38, anjing 78, sapi 60,
kera 48, lalat rumah 12, ayam 78, padi 24, jagung 20, eris 14, dll.) tetapi
jumlah kromosom yang dimiliki tiap mahluk pada umumnya tidak berubah selam
hidupnya.
Kromosom
dibedakan atas autosom (kromosom
tubuh) dan kromosom kelamin
(kromosom seks). Kecuali beberapa hewan tertentu maka kebanyakan mahluk hidup
memiliki sepasang kromosom kelamin dan sisanya merupakan autosom (Suryo, 2012).
Dua
kromosom berbeda yang disebut X dan Y merupakan pengecualian penting dari pola
umum kromosom homolog pada sel-sel somatik manusia. Perempuan memiliki sepasang kromosom X homolog (XX),
namun laki-laki memiliki satu kromosom X dan satu kromosom Y (XY). Hanya
sebagian kecil X dan Y yang homolog. Sebagian bedar gen yang terkandung dalam
kromosom X tidak memiliki pasangan di Y yang mungil, dan kromosom Y, mengandung
beberapa gen yang tidak ada di X. Karena menentukan jenis kelamin sekarang,
kromosom X dan Y diesbut kromosom seks
(sex
chromosome). Kromosom-kromosom yang lain disebut autosom (autosome).
Keberadaan
pasangan kromosom homolog dalam setiap sel somatik manusia merupakan akibat
dari asal-muasal seksual kita. Kita mewarisi satu kromosom dari setiap pasangan
dari masing-masing orang tua. Dengan demikian, ke – 46 kromosom dalam sel-sel
somatik kita sebenarnya merupakan dua set kromosom yang masing-masing terdiri
atas 23 buah—satu set maternal (dari ibu) dan satu set paternal (dari ayah).
Jumlah kromosom dalam satu set direpresentasikan sebagai n. Sel apa pun dengan dua set kromosm disebut sel diploid (diploid cell) dan memiliki jumlah
diploid kromosom disingkat 2n. Bagi
manusia, jumlah diploid adalah 46 (2n = 46), jumlah kromosm dalam sel-sel
soamatik kita.
Tidak
seperti sel somatik, gamet (sperma dan sel telur) mengandung satu set kromosom.
Sel-sel itu disebut sel haploid (haploid
cell), dan masing-masing memiliki jumlah haploid kromosom (n). Untuk manusia jumlah haploid adalah
23 (n=23). Set 23 kromosom terdiri atas 22 autosom plus satu kromosm seks
tunggal. Sel telur yang tak terfertilisasi mengandung kromosom X, namun sperma
mungkin mengandung kromosom X atau Y (Campbell et all, 2008).
Sumber :
Campbell.,et all., (2008), Biologi Jilid 1 Edisi Kedelapan, Erlangga, Jakarta.
Comments
Post a Comment