Kromosom dan Gen
Kromosom dan Gen
1. Kromosom dan Gen
Kromosom - pertama
kali dikemukakan oleh W. Waldenger dan diartikan sebagai chroma yang berarti
warna dan soma yang berarti badan. Dari
asal katanya tersebut kromosom dapat diartikan sebagai badan-badan halus yang
berbentuk batang panjang atau pendek, lurus atau bengkok yang mudah menyerap
zat warna. Kromosom terdapat dalam inti sel berupa
benang-benang tipis yang disebut kromatin
Dalam kromosom terdapat gen. Gen merupakan unit pembawa informasi
genetik. Kromosom pada makhluk hidup
berukuran panjang 0,2–50 mikron dan diameter 0,2–20 mikron. Pada manusia ukuran kromosom
kurang lebih 6 mikron. Kromosom berfungsi membawa
sifat individu dan membawa informasi genetika, karena di dalam kromosom
mengandung gen. Gen gen pada kromosom terdapat pada tempatnya
yang disebut dengan lokus.
Gen merupakan bagian dari molekul DNA. Seperti yang sudah dijelaskan dengan suatu per-umpamaan di atas.
Agar lebih jelas memahami tentang hubungan dari masing-masing
bagian penyusun kromosom kromosom dapat diamati dengan menggunakan alat bantu
mikroskop pada waktu sel membelah, yaitu berupa kromatin. Pada saat sel membelah kromatin dapat menebal dan memendek.
Dalam sel yang sedang
membelah, kromosom biasanya dapat dilihat dengan menggunakan mikroskop biasa.
Akan tetapi untuk mempelajari strukturnya harus digunakan sebuah mikroskop
elektron, karena dapat memberikan perbesaran jauh lebih kuat. Salah satu bagian
dari kromosom dinamakan sentromer,
yaitu bagian yang membagi kromosom menjadi dua lengan.
Gambar 1. Bagian-Bagian Kromosom
Suatu
kromosom terdiri dari beberapa bagian yaitu kromatid, kromomer, sentromer atau
kinetokor, satelit, dan telomer.
1. Kromatid
Kromatid adalah salah satu
dari dua lengan hasil replikasi kromosom. Kromatid masih melekat satu sama lain
pada bagian sentromer. Istilah lain untuk kromatid adalah kromonema. Kromonema merupakan
filamen yang sangat tipis yang terlihat selama tahap profase (dan kadang-kadang
pada tahap interfase). Kromonema sebenarnya merupakan istilah untuk tahap awal
pemintalan kromatid. Jadi, kromonema dan kromatid merupakan dua istilah untuk
struktur yang sama.
2. Kromomer
Kromomer adalah
penebalan-penebalan pada kromonema. Kromomer ini merupakan struktur berbentuk
manik-manik yang merupakan akumulasi dari materi kromatin yang terkadang
terlihat saat interfase. Kromomer sangat jelas terlihat pada kromosom
politen(kromosom dengan DNA yang telah direplikasi berulang kali tanpa
adanya pemisahan dan terletak berdampingan sehingga bentuk kromosom seperti
kawat)
3. Sentromer
Sentromer adalah daerah
konstriksi (lekukan primer) di sekitar pertengahan kromosom. Pada sentromer
terdapat kinetokor. Kinetokor adalah bagian
kromosom yang yang merupakan tempat perlekatan benang spindel selama pembelahan
inti dan merupakan tempat melekatnya kromosom.
4. Lekukan
kedua
Pada beberapa kromosom
terdapat lekukan kedua yang berada di sepanjang lengan dan berhubungan
nucleolus. Oleh karena itu disebut dengan NOR (Nucleolar Organizing Regions).
5. Satelit
Satelit adalah bagian
kromosom yang berbentuk bulatan dan terletak di ujung lengan kromatid. Satelit
terbentuk karena adanya kontriksi sekunder di daerah tersebut. Tidak semua
kromosom memiliki satelit.
6. Telomer
Telomer merupakan istilah
yang menunjukkan daerah terujung pada kromosom. Telomer berfungsi untuk menjaga
stabilitas bagian terujung kromosom agar DNA di daerah tersebut tidak terurai.
Karena pentingnya telomer, sel yang telomer kromosomnya mengalami kerusakan
umumnya segera mati.
Berdasarkan letak sentromernya, kromosom dibagi menjadi empat, yaitu sebagai berikut:
- Telosentrik
Telosentrik ini memiliki ciri-ciri yaitu memiliki lengan hanya satu,
memiliki bentuk seperti batang, dan letak sentromernya berada di ujung.
- Metasentrik
Metasentrik ini memiliki ciri-ciri yaitu mempunyai dua lengan yang sama panjang,
dan letak sentromer berada di tengah memiliki bentuk seperti huruf V.
- Akrosentrik
Akrosentrik memiliki ciri-ciri yaitu mempunyai dua lengan yang tidak sama
panjang, letak sentromernya dekat ujung, dan memiliki bentuk seperti huruf
J.
- Submetasentrik
Kedua lengan hampir sama panjang, letak sentromer hampir di tengah,
memiliki bentuk seperti huruf L.
Gambar 2. Bentuk-Bentuk Kromosom
Pada mahluk tingkat tinggi, sel somatis (sel tubuh, kecuali sel kelamin)
mengandung satu set kromosom yang diterimanya dari kedua induk/ orang tua.
Kromosom-kromosom yang
berasal dari induk betina bentuknya serupa dengan yang berasal dari induk
jantan. Maka sepasang kromosom itu disebut kromosom homolog. Karena itu jumlah kromosom dalam sel tubuh dinamakan
diploid (2n). Sel kelamin (gamet) hanya mengandung separoh dari jumlah kromosom
yang terdapat di dalam sel somatis, karena itu jumlah kromosom dalam gamet
dinamakan haploid (n).
Satu stel kromosom haploid dari suatu species dinamakan genom. Jumlah kromosom yang dimiliki
berbagai mahluk tidak sama (manusia 46, marmot 64, kucing 38, anjing 78, sapi 60,
kera 48, lalat rumah 12, ayam 78, padi 24, jagung 20, eris 14, dll.) tetapi
jumlah kromosom yang dimiliki tiap mahluk pada umumnya tidak berubah selam
hidupnya.
Kromosom
dibedakan atas autosom (kromosom
tubuh) dan kromosom kelamin
(kromosom seks). Kecuali beberapa hewan tertentu maka kebanyakan mahluk hidup
memiliki sepasang kromosom kelamin dan sisanya merupakan autosom (Suryo, 2012).
Dua
kromosom berbeda yang disebut X dan Y merupakan pengecualian penting dari pola
umum kromosom homolog pada sel-sel somatik manusia. Perempuan memiliki sepasang kromosom X homolog (XX),
namun laki-laki memiliki satu kromosom X dan satu kromosom Y (XY). Hanya
sebagian kecil X dan Y yang homolog. Sebagian bedar gen yang terkandung dalam
kromosom X tidak memiliki pasangan di Y yang mungil, dan kromosom Y, mengandung
beberapa gen yang tidak ada di X. Karena menentukan jenis kelamin sekarang,
kromosom X dan Y diesbut kromosom seks
(sex
chromosome). Kromosom-kromosom yang lain disebut autosom (autosome).
Keberadaan
pasangan kromosom homolog dalam setiap sel somatik manusia merupakan akibat
dari asal-muasal seksual kita. Kita mewarisi satu kromosom dari setiap pasangan
dari masing-masing orang tua. Dengan demikian, ke – 46 kromosom dalam sel-sel
somatik kita sebenarnya merupakan dua set kromosom yang masing-masing terdiri
atas 23 buah—satu set maternal (dari ibu) dan satu set paternal (dari ayah).
Jumlah kromosom dalam satu set direpresentasikan sebagai n. Sel apa pun dengan dua set kromosm disebut sel diploid (diploid cell) dan memiliki jumlah
diploid kromosom disingkat 2n. Bagi
manusia, jumlah diploid adalah 46 (2n = 46), jumlah kromosm dalam sel-sel
soamatik kita.
Tidak
seperti sel somatik, gamet (sperma dan sel telur) mengandung satu set kromosom.
Sel-sel itu disebut sel haploid (haploid
cell), dan masing-masing memiliki jumlah haploid kromosom (n). Untuk manusia jumlah haploid adalah
23 (n=23). Set 23 kromosom terdiri atas 22 autosom plus satu kromosm seks
tunggal. Sel telur yang tak terfertilisasi mengandung kromosom X, namun sperma
mungkin mengandung kromosom X atau Y (Campbell et all, 2008).
Daftar Pustaka
Campbell.,et
all., (2008), Biologi Jilid 1 Edisi Kedelapan,
Erlangga, Jakarta.
Suryo,
(2012), Genetika Untuk Strata 1,
Gajah Mada University Press, Yogyakarta.
Comments
Post a Comment