Belajar
Belajar
Belajar merupakan suatu proses
perkembangan. Artinya bahwa secara kodrati jiwa raga anak mengalami
perkembangan. Perkembangan sendiri memerlukan sesuatu baik yang berasal dari
diri siswa sendiri maupun pengaruh dari lingkungannya. Berdasarkan teori ini
hasil belajar siswa dipengaruhi oleh dua hal, siswa itu sendiri dan
lingkungannya. Pertama, siswa; dalam
arti kemampuan berpikir atau tingkah laku intelektual, motivasi, minat, dan kesiapan
siswa, baik jasmani maupun rohani. Kedua, lingkungan; yaitu sarana dan
prasarana, kompetensi guru, kreativitaas guru, sumber-sumber belajar, metode
serta dukungan lingkungan, keluarga dan lingkungan (Susanto, 2013).
James O.
Whittaker, misalnya, merumuskan belajar sebagai proses dimana tingkah laku
ditimbulkan atau diubah melalui latihan atau pengalaman. Cronbach berpendapat
bahwa belajar sebagai suatu aktivitas yang ditunjukkan oleh perubahan tingkah
laku sebagai hasil dari pengalaman. Howard L. Kingskey mengatakan bahwa belajar
adalah proses dimana tingkah laku ditimbulkan atau diubah praktek atau latihan.
Drs. Slameto juga merumuskan bahwa belajar adalah suatu proses usaha yang
dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru
secara keseluruhan, sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri dalam
interaksi dengan lingkungannya (Djamarah, 2011).
Menurut
pengertian secara psikologis, belajar merupakan suatu proses perubahan yaitu
perubahan tingkah laku sebagai hasil dari interaksi dengan lingkungannya dalam
memenuhi kebutuhan hidupnya. Perubahan-perubahan tersebut akan nyata dalam
seluruh aspek tingkah laku. Pengertian belajar dapat didefinisikan sebgai
berikut: “Belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk
memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai
hasil pengalamnnya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya” (Slameto, 2010).
Menurut Syah (2015) faktor-faktor
yang mempengaruhi belajar siswa dapat dibedakan menjadi tiga macam, yakni: 1) Faktor
internal (faktor dari dalam siswa), yakni keadaan/ kondisi jasmani dan rohani
siswa; 2) Faktor eksternal (faktor dari luar siswa), yakni kondisi lingkungan
di sekitar siswa; 3) Faktor pendekatan belajar (approach to learning), yakni jenis upaya belajar siswa yang
meliputi strategi dan metode yang digunakan siswa untuk melakukan kegiatan
mempelajari materi-materi pelajaran.
Faktor internal pada siswa dapat
terlihat dari jasmani dan psikologi siswa yaitu berupa kesehatan, cacat tubuh,
inteligensi, perhatian, minat, bakat, motif, kematangan, kemauan dan kesiapan
siswa dalam pelajaran, gaya belajar siswa, sikap siswa terhadap mata pelajaran,
kehadiran siswa. Faktor eksternal dapat terlihat dari kondisi di dalam sekolah
dan di luar sekolah. Faktor dari dalam sekolah meliputi jadwal kelas, fasilitas
belajar, pekerjaan rumah, lingkungan kelas, kompleksitas dari materi pelajaran,
peran guru dalam kelas, teknologi yang digunakan di dalam kelas dan sistem
ujian, media dan model yang digunakan guru pada saat mengajar. Sedangkan faktor
dari luar sekolah meliputi kegiatan siswa di masyarakat, masalah keluarga,
pekerjaan dan ekonomi keluarga, latar belakang dan pendidikan orang tua,
fasilitas yang ada di rumah, keadaan masyarakat sekitar (MeenuDev, 2016,
Musthaq dan Khan, 2012, Mlambo, 2011, Slameto, 2010, Susanto, 2013).
Daftar Pustaka
Djamarah,
S. B., (2011), Psikologi Belajar,
Rineka Cipta, Jakarta.
Meenudev, (2016), Factors Affecting the
Academic Achievement: a Study of Elementary School Students of Ncr Delhi,
India, Journal of Education and Practice, 7(4): 70-74.
Musthaq,
I., dan Khan, S.N., (2012), Factors Affecting Students’ Academic Performance, Global Journal of Management and Business
Research, 12(9): 17-22.
Slameto,
(2010), Belajar dan Faktor-Faktor yang
Mempengaruhinya, Rineka Cipta, Jakarta.
Susanto,
A., (2013), Teori Belajar dan
Pembelajaran di Sekolah Dasar, Kencana Prenada Media Group, Jakarta.
Comments
Post a Comment