Riba Empat Huruf Penuh dengan Sengsara

Riba empat huruf yang sangat mudah diucapkan begitu juga dijalankan. Tidak sulit melakukan ataupun terlibat riba di zaman global seperti ini. Apalagi dengan begitu maraknya lembaga perkreditan dan bank-bank konvensional yang masih tegak berdiri hingga saat ini, bahkan lebih sukses dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Gaji yang ditawarkan untuk pekerja di lembaga ini saja cukup fantastis, sehingga tidak jarang orang-orang sangat tergiur dengan hal itu. Lagi pula orangorang berpikir apa sih yang salah dengan riba, kan mereka membantu kita. Contohnya saja seperti Anda ingin membeli sebuah motor ataupun mobil, pastilah Anda akan membelinya lewat lembaga perkreditan dan mencari lembaga mana yang memiliki bunga yang sangat sedikit. Tidak hanya itu saja para pengusaha besar sekalipun ketika akan memulai usahanya akan pergi ke bank-bank konvensional untuk meminjam modal dengan segala bentuk perjanjiannya. 

Riba juga terjadi pada masyarakat kecil, lihatlah ketika Anda ke pasar begitu banyaknya orang-orang yang melakukan penagihan kredit kepada pedangang-pedagang kecil.Riba juga merambat pada masyarakt desa, seperti angsuran panci, baju, sepatu dan kebutuhan-kebutuhan lainnya. Mereka biasa dipanggil dengan sebutan BAKRI. Bahkan bunga yang diberikan oleh para bakri ini bisa jauh lebih besar dibandingkan lembaga-lembaga yang sudah memiliki nama di masyarakat. Ada banyak alasan kenapa para masyarakat lebih menyukai meminjam uang dengan para bakri, yang pertama prosesnya juga mudah dan tidak ribet seperti lembaga-lembaga itu, yang kedua kapan pun mereka butuh si bakri ini selalu saja ada, yang ketiga adalah tidak perlu adanya jaminan untuk proses peminjaman uang.

Tapi tahukah apa yang akan terjadi jika para peminjam telat membayar maka mereka harus siap menerima segala konsekuensinya yaitu kehilangan rumah dan dipermalukan oleh si bakri ini. Bakri siap menuntut mereka ke polisi jika mereka lari dari hutang. Ini adalah titik awal dimana para pelaku riba mengalami kehancuran. Usaha yang mereka jalani dan rintis dari awal hancur secara perlahan karena riba ini. Apa yang mereka impikan hilang seketika karena riba ini.

Inilah yang dijanjikan oleh sang Pencipta bahwa pelaku riba akan mengalami kehancuran. Dalam Surat Al-baqarah Allah benar-benar melaknat orang-orang yang memakan riba, bahkan Allah dan Rasul-Nya akan mengumumkan perang kepada orang-orang yang tidak meninggalkan riba. Orang-orang yang makan riba tidak dapat beridiri melainkan berdiri orang yang kemasukan syaitan lantaran (tekanan) penyakit gila. Orang-orang yang mengambil riba, maka orang itu adalah penghuni-penghuni neraka, dan mereka kekal didalamnya.

Bahkan Rasulullan juga melaknat para pelaku riba melalui perkataannya yaitu :
"Dari Jabir Radiallahu 'anhu, ia berkata, Rasullah shallallahu 'alaihi wassalam melaknat pemakan riba, pemberi riba, penulis dan kedua orang yang menjadi saksi atasnya" Ia berkata :"Mereka itu sama (saja)." (H. R. Muslim)

Dari hadis ini jelas bahwa setiap orang yang terlibat dalam pelaku riba baik itu pemberi dana riba, penulis riba, bahkan yang menjadi saksi terhadap riba tetap juga akan mendapat laknat dari Allah dan Rasulnya. Bukah hanya itu doa seorang pemakan riba tidak akan didengar dan dikabulkan oleh Allah. Bukankan banyak cara yang bisa dilakukan agar kita terhindar dari Riba. Kita bisa melakukan jual beli yang sangat gampang dilakukan, cobalah untuk tidak memulai sebuah usaha dari Riba.

Semoga kita semua bisa terhindar dari yang namnya riba.

Comments

Popular Posts