PENANGANAN ALAT DAN BAHAN DI LABORATORIUM MIKROTEKNIK

Laboratorium mikroteknik merupakan laboratorium yang difungsikan atau dipergunakan untuk medium/tempat membuat preparat (sediaan histologi). Didalam Laboratorium Mikroteknik berisi berbagai macam alat dan bahan yang dapat digunakan untuk keperluan laboratorium, khususnya pada pembuatan sediaan atau preparat mikroskopis (Balbach, 1996).

A.    Peralatan Minimal dalam Laboratrium Mikroteknik
Peralatan yang dipergunakan dalam Laboratorium Mikroteknik sangatlah banyak sekali. Namun karena ketidakmungkinan memperkenalkan peralatan secara keseluruhan, berikut ini akan diperkenalkan alat-alat yang terpenting yang paling sering dipergunakan dalam Laboratorium Mikroteknik.
1.      Gelas Objek dan Kaca Penutup
a)      Gelas Benda (Gelas Objek)
Merupakan sekeping kaca yang berbentuk persegi panjang. Permukaan yang dimiliki oleh gelas benda haruslah datar dan bersifat stabil terhadap bahan-bahan kimia  atau non korosif. Gelas Benda dapat digunakan untuk meletakkan preparat gelas benda memiliki ukuran standar yaitu 25x75 mm atau dengan ukuran 1x3 inchi (Volk and Wheeler.1993).
b)     Kaca Penutup
            Kaca penutup adalah kaca datar yang sangat tipis berbentuk lingkaran, persegi atau persegi panjang dengan ukuran yang lebih kecil dari slide.Kaca pentup yang ada dewasa ini terdiri dari 4 jenis ketebalan yaitu kaca penutup nomor 0, 1, 2, dan nomor 3, masing-masing nomor (ketebalan) ditujukan untuk fungsi khusus.Kaca penutup nomor 0, dengan ketebalan 0,009 mm, sangat mudah pecah dan sangat sulit ditangain selama prosesing. Kaca penutup ini hanya digunakan dalam pembuatan preparat yang ditujukan untuk pengamatan dengan minyak emersi.
2.    Kontainer untuk Menangani Objek
         Dalam proses pembuatan mikroskopis, objek harus melalui berbagai tahapan ( bahan kimia) dimana dari satu tahap ke tahap yang lainnya objek tersebut harus dipindahkan baik dengan pipet, pinset atau pun dengan section filter atau object filter.Pemilihan alat pemindah objek tersebut sepenuhnya tergantung kepada ukuran dan bentuk objek.Objek kecil biasanya dipindahkan dengan pipet atau section filter, sementara objek lainnya dengan pinset.
         Jika suatu objek hanya sebentar saja dalam suatu larutan, kontainer yang paling tepat untuk itu adalah gelas arloji syracause.Gelas embrio (embryological watch glass) lebih banyak digunakan untuk melakukan penanaman objek dalam parafin (embedding) daripada untuk merendam objek dengan  larutan tertentu.Gelas embrio ini juga dapat menggantikan fungsi gelas arloji syracause dengan kelebihan adanya penutup kontainer yang dapat mencegah terjadinya penguapapn larutan. Tetapi gelas embrio ini tidak sebaik kontainer stender dish yang dilengkapi dengan penutup dengan bentuk sedemikian rupa sehingg dapat digunakan untuk menyimpan objek dalam alkohol beberapa hari tanpa takut kehilangana alkohol karena penguapan.Namun untuk penyimpanan yang lebih lama dianjurkan untuk mengguanakan vial bertutup rapat yang disebut screw-cap vial terbuat dari bahan plastik.
3.    Mikrotom
Mikrotom adalah suatu intrumen berpresisi tinggi sehingga harus diperlakukan dengan sangat hati-hati.Secara umum suatu mikrotom memiliki bagian terpenting sebagai berikut : a. skala pengatur ketebalan, b. Pisau mikrotom (razor), c. pegangangan blok jaringan, dan d. pengatur jarak black holder dengan pisau mikrotom.

a.      Jenis – Jenis Mikrotom
Untuk keperluan penganalan, dibawah ini didaftar beberapa jenis mikrotom yang umum diguanakan  di berbagai laboratorium :
1)      Mikrotom putar
2)      Mikrotom geser
3)      Mikrotom klinis beku
4)      Mikrotom sayatan ultra-tipis
5)      Mikrotom base sledge
6)      Mikrotom faust
7)      Mikrotom Smith dan Farquhar

b.      Perawatan Mikrotom
Mikrotom harus selalu diminyaki untuk mencegah keausan dan kemacetan (lengket). Kedua kondisi ini sering mengakibatkan dihasilkannya sayatan yang tidak bagus (dengan ketebalan yang tidak seragam). Mintalah nasihat dari orang yang berpengalaman tentang bagian man yang perlu diminyaki dalam mikrotom dan jenis minyak apa yang bisa digunakan. Rawatlah mikrotom sesuai dengan petunjuk perawatan yang disediakan oleh fabrikan.
c.       Pisau mikrotom
Komponen yang paling berperan dalam produksi sayatan yang sempurna adalah pisau yang digunakan untuk menyayat.Berdasarkan struktur sisi pemotong (cutting-edge) pisau, dewas ini dikenal dengan tiga tipe pisau mikrotom, yaitu :
1)      Pisau plane-edge (simple wedge razor)
2)      Pisau konkaf (flat or half-ground razor)
3)      Pisau bikonkaf (hollow ground razor)
Pisau mikrotom harus selalu dipeliahara dengan baik. Bersihkan setiap kali selesai dipakai, bahan-bahan seperti darah dan air, jika melekat pada permukaan pisau, akan dapat menimbulkan korosi.Bersihkan pisau dengan kertas atau kain pembersih lensa yang dibasahi dengan xilem kemudian lap sampai kering dengan bahan pembersih yang sama.Janagn sentuh mata pisau dengan bahan keras, seperti jarum, sonde atau bahan lain (seperti serat kapas), karena bahan tersebut dapat merusak mata pisau (Herbert, 2014).
4.      Mikroskop
Mikroskop adalah alat yang dipergunakan untuk melihat mikroorganisme atau benda lain yang sangat kecil dengan ukuran mikro. Mikroskop terdiri dari satu atau lebih lensa. Lensa pada mikroskop sangat penting kegunaannya karena fungsi kerja dari mikroskop terletak pada kemampuan lensanya untuk menghasilkan perbesaran dengan resolusi yang tinggi agar pengamatan berlangsung dengan sempurna. Lensa pada mikroskop harus selalu dibersihkan sehabis melakukan pengamatan. Hal tersebut ditujukan agar tidak terjadi pengendapan bahan-bahan dan zat kimia lain yang bersentuhan dengan lensa saat melakukan pengamatan sehingga mengotori lensa (Pujawati, E D. 2002).
5.      Hot Plate
Hot Plate merupakan alat untuk penghangatan perekatan gelas benda. Suhu pada Hot Plate dapat diatur sedemikian rupa sehingga dapat disesuaikan dengan sediaan hisologi yang akan dibuat (Volk and Wheeler.1993)
6.      Paraffin Oven
Paraffin oven atau thermostat merupakan alat yang dipergunakan untuk mencairkan parafin sehingga sempurna. Parafin oven merupakan suatu alat dengan ruangan tertutup yang suhu  didalamnya dapat diatur.
7.      Beaker Gelas
  Beaker gelas merupakan alat yang dapat dipergunakan untuk menyimpan, mencampur ataupun merendam sediaan dalam larutan kimia. Selain itu     Beaker gelas juga dapat digunakan untuk mengukur cairan–cairan (bahan kimia) dalam pembuatan larutan–larutan (campuran) untuk fiksasi, dehidrasi, dealkoholisasi, dsb. Ukuran volume dari beaker gelas bermacam-macam mulai dari 10 cc, 25cc, 50 cc, sampai 500 cc.
Berikut ini adalah tabel beberapa peralatan tambahan yang ada di Laboraturium Mikroteknik secara sederhana.

Tabel 2.1 Peralatan Minimal yang Ada dalam Laboratorium Mikroteknik
No.
Nama Alat
Fungsi
Keterangan
1
Kacamata Lab
Untuk melindungi mata dari kontaminasi bahan-bahan yang berbahaya
Hanya diperguna kan saat praktikum berlangsung
2
Masker
Untuk melindungi dari bau-bau yang tidak sedap dan melindungi dari bau bahan-bahan kimia yang berbahaya
Berupa penutup mulut dengan hidung yang dikaitkan dengan karet
3
Kuas
Untuk memindahkan irisan halus, air, dsb
Tidak untuk memindah kan bahan  kimia
4
Jarum bengkok
Untuk mengatur Jarum  Preparat irisan-irisan di atas gelas benda, letak gelas penutup,dsb
Dengan ujung bengkok atau lurus
5
Skalpel
Untuk mengiris bahan preparat atau memotong blok paraffin
Seperti pisau dari logam atau ebonit
6
Jarum Suntik (Spuit)
Untuk pengambilan bahan cairan dalam jumlah sedikit
Berupa suntikan yang dilengkapi dengan jarum
7
Lampu Untuk Cepat memanaskan larutan
Merekatkan blok pada holder, memanaskan larutan dalam tabung reaksi, dsb
Spritus
8
Botol Tempat Bahan Kimia
Untuk menyimpan bahan-bahan kimia
Bervolume 100 cc maupun 500 cc
9
Pipet Kecil
Untuk meneteskan cairan, dipakai dalam pencucian, pewarnaan, dsb
Terbuat dari plastik atau kaca
10
Pipet Besar
Dipakai pada  pembuatan larutan–larutan tertentu
Umumnya memiliki karet untuk pengisap
11
Loupe
Untuk pemeriksaan pendahuluan terhadap irisan- irisan yang masih diliputi paraffin
Berupa kaca silinder

12
Pinset
Untuk membawa gelas benda dan dengan ujung sempit (runcing)untuk membawa gelas penutup
Ada yang memiliki ujung besar dan runcing
13
Cawan Petri
Tempat ini biasanya dipergunakan waktu fiksasi pada pembuatan preparat geser
Terbuat dari kaca borosilikat tahan panas
14
Gunting
Untuk menggunting bahan yang akan dijadikan preparat
Gunting Preparat ada yang berukuran besar atau  kecil dengan ujung bengkok atau lurus

B.     Bahan-Bahan Minimal dalam Laboratrium Mikroteknik
            Bahan yang dipergunakan dalam Laboratorium Mikroteknik sangatlah banyak sekali. Namun karena ketidakmungkinan memperkenalkan bahan secara keseluruhan, berikut ini akan diperkenalkan sedikit bahan-bahan yang terpenting yang palinng sering dipergunakan dalam Laboratorium Mikroteknik yaitu :
1.      Larutan-larutan pembius : eter, kloroform, aseton, prokain, morfin, metan.
2.      Larutan-larutan untuk fiksasi : formalin, ethyl alcohol, asam asetat, asam pikrat, asam kromat, merkuri klorida, osmium tetroksida, bouin, zenker, helly, FAA.
3.      Reagensia untuk dehidrasi : alcohol, dioxin, N-butil alcohol, minyak aniline, minyak bergamot, minyak kayu cedar.
4.      Reagensia untuk penjernihan : minyak aniline, benzene, karbon tetraklorida, karbon bisulfida minyak kayu cedar, kloroform, minyak cengkeh, xylol, toluene.
5.      Media untuk penyelubungan : paraffin, celloidin, asam stearat, lilin lebah.
6.      Zat warna untuk pewarnaan : acid fuchsin, eosin, hematoksilin, carmine, basic fichsin, giemsa, gentian violet, methyl blue.


a.      Cara Penanganan Bahan
Adapun cara penangan bahan dalam laboraturium baik di Laboratorium Mikroteknik maupun di Laboratorium lainnya adalah: (1).Selalu menggunakan lemari asam untuk menyimpan bahan-bahan kimia tersebut dan tidak membiarkannnya berada di ruangan terbuka; dan (2). Menjaga ventilasi ruangan agar ruangan tidak lembab dan tercemar oleh gas-gas yang dapat menyebabkan kecelakaan akibat bahan bereaksi dengan gas tersebut. Apabila dalam pembuatan sediaan bahan-bahan kimia tersebut bersisa maka kita dapat menagani bahan tersebut dengan cara :
a.       Netralisasi dan pembuangan langsung
b.      Pembakaran terbuka
c.       Pembakaran dalam Inserierator

d.      Penguburan dalam tanah (Parjatmo, 1993).

Comments

  1. terimakasih sebelumnya tapi maaf ini emang gak ada daftar pustaka nya ya?

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular Posts