Cuaca dan Hidup

Cuaca dan Hidup

Hidup seperti cuaca. Tidak tau kapan akan panas dan kapan akan hujan. Bisa saja hari ini mentari bersinar dengan sangat cerah, namun tiba-tiba mendung juga ingin muncul ke permukaan bumi. Secara tidak sengaja airnya pun menetes ke bumi. Itulah yang kita sebut hujan. Kita ingin sekali panas datang karena sudah hampir membeku dengan dinginnya hujan, namun apakah kita bisa mengaturnya untuk panas? Tidak kan.....

Ya begitulah hidup, manusia hanya bisa menerima apa yang diberikan oleh Tuhannya, karena tidak ada satu manusia pun yang tahu kejutan apa yang akan diberikan oleh Tuhannya. Bisa saja ketika kita sudah bergelimang dengan kebahagiaan, Tuhan mengirimkan kesedihan untuk menunjukkan bahwa kau harus tahu kesedihan itu benar-benar ada. Ketika kau terlalu dalam dengan kesedihanmu, Tuhan memberikan kejutan bahagia yang tidak pernah kau sangka-sangka sebelumnya. Ya seperti kata orang tua bahwa jangan terlalu banyak tertawa maka kau akan menangis seperti tawamu itu. Intinya kita harus selalu berprasangka baik terhadap ketetapan Tuhan. Bukan hanya Tuhan saja tetapi berprasangka baiklah kepada siapapun yang kau temui. Karena bisa saja orang yang kau anggap jahat justru melakukan banyak kebaikan untukmu, atau sebaliknya orang yang kau anggap baik malah menginginkan keburukan untukmu. Jadi berhati-hatilah dalam memilih.

Perubahan dalam hidup itu pasti terjadi, sama seperti cuaca yang selalu berubah. Tapi kita tidak perlu takut dengan cuaca yang senantiasa berubah kapanpun dia mau. Perubahan yang terjadi bisa saja membuat seseorang lebih baik atau bahkan lebih buruk, tergantung bagaimana caranya menghadapi suatu perubahan atau dalam ilmu biologi semua bergantung pada adaptasi. Adaptasi yang dilakukan bisa saja dari bentuk tubuh seperti bebek yang mempunyai kakI berselaput agar mudah berenang di perairan. Lalu adaptasi dari fungsi tubuh, coba lihatlah bagaimana tumbuhan yang hidup di gurun pasir dengan keterbatasan air maka mereka memiliki jaringan penyimpanan air pada tubuhnya. 
Kemudian belajarlah dari ikan air laut dan ikan air tawar, mereka memiliki keseimbangan osmotik dalam tubuhnya. Mereka akan mengendalikan jumlah air yang diminum dengan jumlah air yang keluar. Kita juga harus begitu mengontrol apa yang kita masukkan dan kita keluarkan, karena tidak semua bisa diterima oleh tubuh. Jangan terlalu rakus, karena berlebihan tidak baik. Berlakulah adil pada tubuh, pada keluarga, pada lingkungan sosial, pada jam, pada siapapun dan apapun yang kau temui dalam hidupmu. Karena Tuhan akan mempertanyakan apa yang telah kau lakukan di dunia.


Comments

Popular Posts