Dormansi Biji

Dormansi adalah keadaan biji yang tidak berkecambah atau dengan kata lain tunas yang tidak dapat tumbuh (terhambatnya pertumbuhan) selama periode tertentu yang disebabkan oleh faktor-faktor intern dalam biji atau tunas tersebut. 
Ciri-ciri biji yang dormansi
       Jika kulit dikupas, embrio tumbuh
       Embrio mengalami dormansi yang hanya dapat dipatahkan dengan suhu rendah
       Embrio tidak dorman pada suhu rendah, namun proses perkecambahan biji masih membutuhkan suhu yang lebih rendah lagi
       Perkecambahan terjadi tanpa pemberian suhu rendah, namun semai tumbuh kerdil
       Akar keluar pada musim semi, namun epicotyl baru keluar pada musim semi berikutnya (setelah melampaui satu musim dingin).
a. Berdasarkan faktor penyebab dormansi
       *             Imposed dormancy (quiscence): terhalangnya pertumbuhan aktif karena keadaan lingkungan yang tidak menguntungkan
       * Imnate dormancy (rest): dormansi yang disebabkan oleh keadaan atau kondisi di dalam organ-organ biji itu sendiri
b. Berdasarkan mekanisme dormansi di dalam biji
*             Mekanisme fisik
       Merupakan dormansi yang mekanisme penghambatannya disebabkan oleh organ biji itu sendiri; terbagi menjadi:
       mekanis : embrio tidak berkembang karena dibatasi secara fisik
       fisik: penyerapan air terganggu karena kulit biji yang impermeabel
       kimia: bagian biji/buah mengandung zat kimia penghambat
*             Mekanisme fisiologis
       Merupakan dormansi yang disebabkan oleh terjadinya hambatan dalam proses fisiologis; terbagi menjadi:
       photodormancy: proses fisiologis dalam biji terhambat oleh keberadaan cahaya
       immature embryo: proses fisiologis dalam biji terhambat oleh kondisi embrio yang tidak/belum matang
       thermodormancy: proses fisiologis dalam biji terhambat oleh suhu

c. Berdasarkan bentuk dormansi
*             Kulit biji impermeabel terhadap air/O2
       Bagian biji yang impermeabel: membran biji, kulit biji, nucellus, pericarp, endocarp
       Impermeabilitas dapat disebabkan oleh deposisi bermacam-macam substansi (misalnya cutin, suberin, lignin) pada membran.
       Kulit biji yang keras dapat disebabkan oleh pengaruh genetik maupun lingkungan. Pematahan dormansi kulit biji ini dapat dilakukan dengan skarifikasi mekanik.
       Bagian biji yang mengatur masuknya air ke dalam biji: mikrofil, kulit biji, raphe/hilum, strophiole; adapun mekanisme higroskopiknya diatur oleh hilum.
       Keluar masuknya O2 pada biji disebabkan oleh mekanisme dalam kulit biji. Dormansi karena hambatan keluar masuknya O2 melalui kulit biji ini dapat dipatahkan dengan perlakuan temperatur tinggi dan pemberian larutan kuat.
*             Embrio belum  masak (immature embryo)
       Ketika terjadi abscission (gugurnya buah dari tangkainya), embrio masih belum menyelesaikan tahap perkembangannya. Misal: Gnetum gnemon (melinjo)
       Embrio belum terdiferensiasi
       Embrio secara morfologis sudah berkembang, namun masih butuh waktu untuk mencapai bentuk dan ukuran yang sempurna


Comments

Popular Posts